Sebagai upaya untuk mencegah generasi lost learning akibat maraknya game online serta bermuculan warung kopi yang menyediakan layanan wifi, Pimpinan sekolah berpikir keras bagaimana agar peserta didik tetap dapat menfungsikan diri sebagai pembelajar ketika di rumah. Pimpinan sekolah berpikir bahwa peserta didik dapat belajar mandiri jika ada dukungan baik dari gurunya dalam hal ini wali kelas dan orang tuanya melalui monitoring belajar siswa oleh wali kelas. Oleh karenanya wali kelas menjalin komunikasi dengan wali siswa terkait budaya belajar tersebut melalui chat group wali siswa

Wali kelas diberikan keluasaan teknik dalam memantau/memonitoring belajar siswanya mulai dari pukul 19.00 sampai dengan 21.00 WIB. Beberapa wali kelas dapat memilih menggunakan link laporan aktivitas belajar melalui google form atau menggunakan media sosial aplikasi whatsup. Siswa memberikan laporan aktivitas belajarnya seperti materi apa yang sedang dipelajari, model kegiatan seperti aktivitas membaca materi, mengerjakan tugas, atau mengerjakan soal. Siswa diharapkan juga menyertakan foto kegiatan belajarnya.

Pemantauan wali kelas ini juga dilakukan bersama orang tua peserta didik. Apabila peserta didik belum memberikan laporan, maka wali kelas menanyakan ke pihak orang tua. Program Monjaro Walas ini diharapkan dapat mengurangi kegiatan peserta didik yang kurang bermanfaat. Mereka diharapkan dapat memanfaatkan waktunya di rumah untuk belajar di rumah, mengulang materi, mengerjakan tugas atau soal sehingga belajar menjadi budaya bagi peserta didik