Aksi dari tim Dabels Crenata kembali ditunjukkan pada saat Jumat bersih. Berbeda dengan Jumat bersih biasanya yang dilakukan dengan kegiatan global. Jumat bersih kali ini memiliki tema spesifik yaitu pembuatan Lubang biopori. “Semua kegiatan Jumat bersih tetap berjalan mulai dari pembersihan kelas, taman, bank sampah, green house dll. Namun, pengoptimalan yang lebih dititik beratkan pada pembuatan Biopori” Ujar Dessy salah satu tim Dabels crenata.
Pembuatan biopori ini awalnya direncanakan untuk dilakukan di setiap taman kelas X-XII. Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, ternyata pembuatan lubang di taman kelas XI dan XII tidak bisa dilakukan mengingat tidak memenuhinya kedalaman minimal lubang. Hal itu dikarenakan adanya bebatuan di taman tersebut. “Kemarin Kamis, sudah saya check keadaan setiap taman kelas. Hasilnya, taman kelas XI dan XII belum bisa digunakan” Ujar Imam Hambali Tim Dabels Crenata Pokja biopori.
Setelah melakukan pengecekan di setiap taman kelas, akhirnya dengan keputusan bersama tadi pagi tepatnya pukul 07.30 WIB untuk membuat lubang biopori di taman kelas X. Tim Dabels Crenata pokja biopori langsung melakukan pembagian tempat pembuatan lubang. Terdapat 9 taman kelas yang dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori yaitu kelas X IPA 2-X IPA 7 serta kelas X IPS1-X IPS3. Setiap kelasnya memiliki 2 hingga 3 lubang biopori. Untuk kelas X IPA2-X IPA7 memiliki 3 lubang biopori sedangkan X IPS1-X IPS 3 memiliki 2 lubang biopori. Artinya, jumlah lubang biopori yang dibuat sebanyak 21 lubang.
Proses pembuatan biopori sepenuhnya dilakukan oleh siswa kelas tersebut. Tim Dabels Crenata hanya membantu memberikan pengarahan. Dimulai dari pembuatan lubang yang berukuran 70-100 cm, kemudian pipanya dimasukkan kedalam lubang tersebut, dilanjutkan dengan pengisian menggunakan dedaunan kering yang dihasilkan dari Hutan Sekolah.
Tidak hanya siswa, ternyata Kepala Sekolah kami Ibu Titik Hariani juga tertarik untuk membuat lubang biopori. Beliau belajar membuat lubang resapan biopori dan kemudian melihat proses demi proses pembuatan lubang biopori tersebut. “Semangat siswa lah yang membuat saya tertarik untuk ikut belajar membuat lubang biopori ini. Program ini bagus. Harus terus lakukan pembenahan dan kontroling terhadap lubang-lubang biopori ini.” Ujar Bu Titik Hariani.
Kedepannya, kami berencana untuk membuat piket kontroling biopori dan melakukan kegiatan Grebek Pasar besok Sabtu pukul 09.00 WIB di Pasar Sememi. Hasil dari sampah organik tersebut akan kami gunakan untuk pengisian lubang biopori. (Siti Faisah Dabel’s Crenata)
Ket. Gambar: Ibu Kepala SMAN 12 sangat aktif untuk belajar membuat lubang biopori